Tradisi dan ritual-ritual terkadang membuat sebagian masyarakat masa kini tidak memahami tujuan hal-hal tersebut. Mereka beranggapan kegiatan seperti itu hanya dilakukan pada zaman dulu sebelum manusia mengalami perkembangan pendidikan dan kemajuan teknologi. Maka dari itu telah banyak terdengar kecaman dari berbagai pihak tentang penolakan maupun larangan sebagian ritual-ritual yang membahayakan nyawa seseorang apalagi bila itu adalah seorang bayi.
1. TRADISI LEMPAR BAYI
Kepercayaan yang telah melekat selama ratusan tahun pada warga di India ini dinamakan OKALI. Kepercayan tradsi lempar bayi ini dilakukan oleh warga Karnataka yang berkumpul di kuil Marutheshwara. Proses lempar bayipun sangat mengerikan. Di atas sebuah kuil yang tinggi terdapat beberapa pendeta yang melemparkan bayi yang telah berumur lebih dari 3 bulan dan sekelompok pria di bawah kuil menunggu dengan selembar kain sebelum bayi tersebut dilempar dari pendeta.
Peristiwa ini dilakukan setiap tahun yang dapat disaksikan di dekat kota Mudhol distrik Bagalkot. Menurut warga, tujuan dari kegiatan tersebut untuk memberikan kekuatan di dalam tubuh sang bayi untuk bertahan dari segala bahaya dan akan menjadi manusia yang kuat bila dia telah tumbuh dewasa kelak.
2. TRADISI MENGUBUR ANAK SAMPAI LEHER
Kepercayaan ini terjadi di Wilayah Gulbarga, Utara Kartatka. Warga di wilayah ini masih sangat percayaaan akan keberadaan leluhur yang erat kaitannya dengan dunia mistis sehingga tradisi mengubur anak sampai leher ini masih dilakukan. Proses tradisi ini dilakukan pada saat gerhana matahari, para anak yang terlahir cacat akan dikubur badannya selama 6 jam oleh orang tua mereka. Tujuannya, mereka sangat mempercayai gerhana matahari dapat menyembuhkan anak mereka. Walaupun beberapa ahli telah menyampaikan informasi ke wilayah ini bahwa gerhana matahari tidak akan mampu menyembuhkan cacat tapi tradsi ini masih tetap dilakukan hingga kini.
3. RITUAL MELOMPATI BAYI
Kepercayaan melompati bayi ini terjadi di Spanyol Utara tepatnya di Castrillo de Murcia. Kepercayaan ini dinamakan El Colacho, dengan proses ritual bayi harus mengenakan pakaian baru, diletakkan di jalan dan seseorang yang memakai kostum iblis melakukan lompatan melewati beberapa bayi tersebut seperti pada gambar di atas. Tujuan dari ritual ini adalah dosa –dosa sang bayi akan terhapuskan. Ternyata ritual ini telah ada sejak tahun 1620 yang merupakan bagian dari perayaan Corpus Christi umat katolik.
Kepercayaan ini dikenal dengan nama ritual Sifudu yang ada di Afrika oleh orang-orang Eastern Cape. Mereka melakukan ritual ini bila salah satu dari mereka telah melahirkan seorang bayi. Proses ritual ini dilakukan pada hari ketiga, seluruh keluarga berkumpul di halaman rumah dan menyalakan api unggun. Seorang wanita kepercayaan menaruh daun sifudu (daun dengan aroma pedas) ke dalam api unggun tersebut sehingga mengeluarkan asap yang sangat perih di hidung maupun di mata. Setelah itu, bayi tersebut diangkat mengelilingi asap hingga beberapa kali lalu diberikan kembali kepada ibunya. Tujuan ritual ini adalah menanamkan mental yang cukup kuat terhadap sang anak agar tak pernah takut dalam menjalani kehidupan kelak.
No comments:
Post a Comment