Teknologi didaulat menjadi satu dari banyak tren yang bakal berkembang pesat di tahun ini. Menariknya lagi, robot diprediksi bakal meramaikan kancah teknologi global.
Jangan salah sangka dulu, robot yang dimaksud bukan sembarang robot. Robot tersebut tak lain dan tak bukan adalah robot seks yang sempat menuai kontroversi dari berbagai pihak dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut yang dilaporkan Mirror, Jumat (8/1/2015), popularitas teknologi Artificial Intelligence (AI) memang sudah menjamur di sejumlah pegiat teknologi -- khususnya perusahaan perakit robot.
Maka dari itu, diciptakannya robot humanoid yang memiliki 'perasaan' dan kecerdasan buatan seperti robot seks bakal menjadi tandem penting mulai tahun ini.
Hellen Driscoll, seorang psikolog ilmu seks yang juga meminati dunia teknologi, memandang hal tersebut lumrah. Ia mengungkap bahwa sudah saatnya dunia harus terbuka terhadap 'hal-hal seperti ini'.
Hal yang dimaksud, lanjut psikolog yang juga mengajar di University of Sunderland tersebut, merupakan fenomena di mana perangkat robotik kelak akan membaur dengan umat manusia. Menurutnya, robot seks dinilai interaktif karena mendapatkan sokongan teknologi motion sensing.
"Untuk saat ini, manusia masih menganut norma yang mana mereka sulit untuk menerima keberadaan robot sebagai teman -- atau bahkan pasangan. Saya memandang hal itu sebagai proses," tutur Driscoll.
Seiring waktu berjalan, lanjutnya, manusia akan menerima fakta bahwa mereka harus bergaul dengan robot.
"Saya tidak berbicara soal robot seks saja, namun robot yang dipekerjakan di bidang lain pun juga sama," imbuhnya.
"Untuk saat ini, manusia masih menganut norma yang mana mereka sulit untuk menerima keberadaan robot sebagai teman -- atau bahkan pasangan. Saya memandang hal itu sebagai proses," tutur Driscoll.
Seiring waktu berjalan, lanjutnya, manusia akan menerima fakta bahwa mereka harus bergaul dengan robot.
"Saya tidak berbicara soal robot seks saja, namun robot yang dipekerjakan di bidang lain pun juga sama," imbuhnya.
"Akan ada waktunya di mana teknologi ini (Artificial Intelligence) berkembang lebih cepat dari sekarang. Di saat teknologi AI sudah melebur dengan kehidupan, di situlah manusia bisa bergaul dengan robot."
Prediksi Driscoll memang tidak mengejutkan. Sebelumnya ia sempat mengutarakan teorinya yang mana manusia bisa jatuh cinta dengan robot. Teori tersebut disebut 'Robophilia'.
Robophilia merupakan teknologi virtual reality yang bisa menjadi lebih realistis dan mendalam serta mampu meniru dan bahkan meningkatkan pengalaman seks dengan manusia. Dapat dibayangkan bahwa banyak dari mereka yang akan memilih untuk bercinta dengan robot ketimbang dengan manusia.
Sumber : liputan6
No comments:
Post a Comment