Mengemudi saat mengantuk bisa menyebabkan celaka. Untuk menghindari kecelakaan yang semakin lama kian bertambah, dua mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) menciptakan helm anti-kantuk. Rancangan ini bahkan sudah mendapat penghargaan internasional.
Kristiawan Manik dan Ricky Nathaniel Joevan menamakan helm mereka Anti Drowsing System (Androsys). Inovasi ini meraih medali emas di ajang International Invention Inovation and Design di Universiti Teknologi Mara, Segamat, Johor, Malaysia. Alat ini pun berhasil mengalahkan 112 peserta dari Amerika, Swedia, Australia dan tuan rumah Malaysia.
Helm anti-kantuk tersebut memanfaatkan denyut nadi sebagai pemicu getaran. Menurut Ricky, denyut nadi seseorang dalam kondisi normal adalah 80 denyut per menit. Jumlah ini akan menurun ketika orang tersebut mengantuk. Bila denyut nadi yang terukur kurang dari 80 denyut per menit, maka mikro-controler di dalam peralatan Androsys akan mengirimkan pesan ke vibrator. Mendapat pesan itu, vibrator yang dilekatkan pada bagian dalam di sisi atas helm bergetar.
“Getaran inilah yang berfungsi agar pemakainya tidak jadi mengantuk,” kata Ricky. Bagi pengendara yang sudah mengantuk berat, getaran itu bisa dipakai tanda sehingga dia berhenti mengendarai motornya.
“Saya sudah mencoba helm ini dan ternyata memang benar, ketika mengantuk langsung ada getaran sehingga rasa kantuknya seketika hilang,” timpal rekannya, Kristiawan. Menurut mahasiswa Fakultas Teknik tersebut, ide awal pembuatan helm ini muncul saat mengikuti kuliah Design Project.
Demi mewujudkan idenya ini, Kristiawan dan Ricky membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk membuat alatnya sempurna. Setelah mendapat apresiasi positif dari dosennya, Androsys ini diikutkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan berhasil mendapat dana Rp 9,5 juta dari Dirjen Dikti untuk mengembangkan helm tersebut.
No comments:
Post a Comment