Monday, 11 January 2016

Dokter Ini Bekerja Dengan Dibayar Sampah

Lebih baik jadi dokter dengan penuh kebaikan daripada hanya menjadi seorang dokter. Itu salah satu prinsip hidup dr Gamal Albinsaid (26) yang dikicaukan di wall twitter-nya. Dikenal sebagai “dokter sampah”, dia meraih penghargaan HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneurship First Winner 2014, langsung dari Pangeran Charles!
Berlandaskan prinsip mulia, dr Gamal melakukan inovasi guna membantu kesejahteraan masyarakat kecil di kotanya, Malang. Dia menyediakan kesehatan murah bagi masyarakat tak mampu dengan cara yang tak lazim, yakni membeli dan menampung sampah rumah tangga. Inovasi ini disebut Klinik Asuransi Sampah yang didirikan pada 2010.

Untuk tercatat sebagai anggota Klinik Asuransi Sampah ini, syaratnya mudah. Masyarakat hanya diminta membawa sampah ke klinik terdekat. Sampah itu disetorkan per pekan, sebagai persyaratan premi asuransi klinik. Semua sampah akan dihitung dan diakumulasikan.
Sebagai kompensasi, masyarakat akan mendapatkan pelayanan kesehatan secara holistik. Yakni promotif (meningkatkan kesehatan), preventif (mencegah sakit), kuratif (mengobati sakit), dan rehabilitatif (rehabilitasi). Dengan kata lain, pelayanan seperti cek gula darah, pemeriksaan dokter, hingga pemberian obat, akan selalu diberikan.
“Klinik Asuransi Sampah adalah sistem asuransi kesehatan mikro berbasis kerakyatan yang pembayaran preminya dibayar dengan sampah,” tutur dr Gamal. “Sampah adalah solusi terbaik karena hampir setiap rumah memproduksi sampah yang tidak berguna.”
Masyarakat yang membayar dokter dengan sampah
Sampah-sampah yang sudah terkumpul akan diambil dan dikelola oleh bank sampah yang ada di kota Malang. Nah, duit hasil penjualan sampah itulah yang digunakan dr Gamal untuk membeli obat atau menjalankan aktivitasnya.
Gebrakan sosial ini mendapatkan animo yang bagus di Malang. Rata-rata, pada tiap pekannya puluhan masyarakat sekitar mau menyetorkan sampah. Dampak positif yang lain, kawasan penduduk di sekitar Klinik Asuransi Sampah, terlihat bersih dan rapi. Tidak ada lagi sampah berserakan seperti halnya sebelum klinik itu muncul.
Inovasi dan dampak positif seperti itulah yang membuat dr Gamal mendapatkan penghargaan khusus dari Pangeran Charles di Istana Buckhingham, di London pada Januari 2014. “Saya menyampaikan selamat kepada Gamal atas gagasan mengagumkan ini. Dia pemimpin muda, gagasannya benar-benar inovatif. Menangani dua masalah pada saat bersamaan; manajemen dan daur ulang sampah, serta asuransi kesehatan bagi warga kurang mampu,” kata Pangeran Charles.
CERITA KELAM PADA 2005
Ide Klinik Asuransi Sampah itu muncul dari cerita kelam pada 2005. Di Jakarta, ada balita yang bernama Khaerunnisa meninggal dunia di gerobak sampah karena ketiadaan obat. Ayah sang balita yang seorang pemulung, tak mampu membeli obat lantaran pendapatan sehari-hari hanya sekitar Rp 10.000,-.
Atas dasar itulah, dr Gamal mencoba mencari solusi yang tepat agar kisah memilukan itu tak terulang, terutama di kalangan masyarakat ekonomi lemah di Malang. Maka dibentuklah organisasi nirlaba yang tujuannya bisa membantu pengobatan mereka. Awalnya tak mulus. Semua aktivitas sempat terhenti selama enam bulan. Namun dr Gamal dan tim tak pernah putus asa. Respon berikutnya ternyata luar biasa.
Penghargaan lain pun berdatangan. Baginya, bukan itu yang utama. “Penghargaan tidak penting, bahkan berbahaya, bisa merusak keikhlasan. Banyak yang memulai pekerjaan dengan niat ikhlas, namun tak banyak yang bertahan dengan keikhlasannya itu,” kata dokter yang juga seorang motivator ini.

Dia juga telah membukakan mata kaum muda Indonesia untuk berpikir positif: beralih dari mentalitas yang selalu menuntut, menjadi kaum muda yang berani berinovasi. (HM)
Data Pribadi
Nama : Gamal Albinsaid, S.Ked
Lahir : Malang, 08 September 1989
Agama : Islam
Nama Ibu : Eliza Abdat
Nama Ayah : Saleh Arofan Albinsaid
Pendidikan
SD : Madrasah Ibtidayah Jendral Sudirman Malang I, Indonesia
SMP : SMP Negeri 3 Malang, Indonesia
SMA : SMA Negeri 3 Malang, Indonesia
Kelas Akselerasi (2 tahun selama SMA)
Kuliah : Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
Status saat ini : Dokter Muda Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, S2 Biomedik Universitas Brawijaya

No comments: